Pengertian dan Cara Membuat Kutipan
Secara garis besar Kutipan adalah pengulangan
satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip
terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan
ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.
Kutipan juga dapat merujuk kepada penggunaan berulang unit bentuk lain ekspresi, terutama bagian dari karya seni: unsur-unsur sebuah lukisan, adegan dari film atau bagian dari suatu komposisi musik.
Cara Menulis Kutipan Dengan Benar
Kutipan juga dapat merujuk kepada penggunaan berulang unit bentuk lain ekspresi, terutama bagian dari karya seni: unsur-unsur sebuah lukisan, adegan dari film atau bagian dari suatu komposisi musik.
Cara Menulis Kutipan Dengan Benar
Penulisan dan pencantuman kutipan
dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun
terbit, dan halaman buku yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data
lengkap sumber yang dikutip itu dicantumkan pada daftar pustaka. Ada dua cara
dalam mengutip, yakni langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung adalah
mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang
diubah. Disebut kutipan tidak langsung jika mengutip dengan cara meringkas
kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber
tersebut.
Kutipan juga terbagi menjadi 2, yaitu Kutipan langsung
dan Kutipan tidak langsung, dibawah ini adalah contoh dati Kutipan
langsung dan Kutipan tidak langsung.
Contoh Kutipan Langsung
1. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ’campur tangan’ pimpinan perusahaan samakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soebroto, 1990:23).
2. “Ada informasi pesan singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus karena sumbernya sudah ada,” kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di Jakarta, sabtu (6/3).
Contoh kutipan Tidak Langsung
1. Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yangdikatakan penulis.
2. Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983:3).
Pengertian, Jenis dan Cara Membuat Daftar Pustaka
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar
yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan
lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis).
Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat
melihat kembali pada sumber aslinya.
Dalam menulis daftar pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:
Dalam menulis daftar pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:
Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet,
berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan
seterusnya).
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
-Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
-Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
-Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik
-Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa rumusan pendapat :
Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah:
• Nama Pengarang• Tanggal revisi terakhhir• Judul Makalah• Media yang memuat• URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file• Tanggal akses
Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar pustaka sebagai berikut:
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
-Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
-Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
-Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik
-Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa rumusan pendapat :
Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah:
• Nama Pengarang• Tanggal revisi terakhhir• Judul Makalah• Media yang memuat• URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file• Tanggal akses
Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar pustaka sebagai berikut:
Artikel jurnal dari internet: Majalah/Jurnal Online
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatanresminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.*) Nama majalah online harus ditulis miring
Artikel umum dari internet dengan nama
Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) Judul artikel harus ditulis miring
Artikel umum dari internet tanpa nama
Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis miring
Perhatikan contoh penulisan daftar pustaka dibawah ini
Baradja, M.F. 1990. Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP Malang.
Damono, Sapardi Joko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Hermans, B., 2000, Desperately Seeking: Helping Hands and Human Touch, [online], (http://www.hermans.org/agents2/ch3_1_2.htm, diakses tanggal 25 Juli 2008 )
Pengertian dan Cara Membuat Abstrak
Menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.
Dua konsep utama dalam membuat abstrak:
1. Conciseness
Significance
Fungsi
Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen
Menghemat waktu pembaca
Melanjutkan membaca atau tidak ?
Menghindari terjadi duplikasi tulisan
Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis
Tujuan (Purpose)
Apa alasan penulis ?
Apa ide utama (main idea) dari penulis ?
Cakupan (Scope)
1. Apa yang menjadi fokus penulis ?
Dimana yang menjadi konsentrasi dari penulis ?
Metode (Method)
Jenis-jenis temuan yang ditampilkan penulis ?
Bagaimana penulis meyakinkan pembaca tentang validitas dari ide utamanya ?
Tipe Abstrak
Descriptive Abstract
- Berisi informasi yang terdapat pada tulisan
- Berisikan tujuan, metode, dan cakupan dari tulisan
- Tidak mencakup hasil, kesimpulan dan rekomendasi
- Biasanya sangat pendek
- Memperkenalkan kepada pembaca tentang subjek dari tulisan
Informative abstract:
- merupakan substitusi dari dokumen
- Berisi spesifik informasi dari tulisan
- versi miniature dari dokumen yang mencakup tujuan, metode, cakupan, hasil, kesimpulan dan rekomendasi dari tulisan
- Pendek, biasanya 10 % dari panjang tulisan
- Biasanya digunakan dalam laporan penelitian Abstract Tips
- Buat supaya pekerjaan Anda terkesan menarik
- Hindari bahasa yang panjang dan kompleks
- Hindari penggunaan jargon (hyperbolis)
- Tetapkan batasan kata dalam setiap kalimat
- Pastikan bahwa abstrak sudah mencakup seluruh point penting dalam tulisan
- Abstrak pendek (100-300 kata) untuk artikel dan paper biasanya dalam satu paragraph sedangkan abstrak yang lebih panjang, untuk tesis dan laporan bisa dalam beberapa paragraph
Contoh Abstrak
- Hindari bahasa yang panjang dan kompleks
- Hindari penggunaan jargon (hyperbolis)
- Tetapkan batasan kata dalam setiap kalimat
- Pastikan bahwa abstrak sudah mencakup seluruh point penting dalam tulisan
- Abstrak pendek (100-300 kata) untuk artikel dan paper biasanya dalam satu paragraph sedangkan abstrak yang lebih panjang, untuk tesis dan laporan bisa dalam beberapa paragraph
Contoh Abstrak
Dalam era persaingan kerja saat ini yang begitu pesat, suatu perusahaan harus mampu menyesuaikan kondisi perusahaan dengan persaingan yang ada. Yaitu dengan mempunyai karyawan – karyawan yang berkualitas dengan keterampilan yang bisa diandalkan untuk bisa masuk dalam era globalisasi pada persaingan sekarang ini. Bagi perusahaan yang sudah mempunyai mutu dan kualitas yang bagus di mata masyarakat pastilah hasil yang dicapainya itu merupakan sumber daya dari keterampilan – keterampilan yang ada pada diri karyawannya masing – masing. Oleh karena itu, apabila suatu perusahaan ingin mempunyai karyawan yang berkualitas, peranan pelatihan dalam suatu perusahaan itu sangatlah penting.
Pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri adalah untuk mengembangkan kemampuan karyawan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan atau jabatan yang sedang dijalaninya saat ini.
Program pelatihan merupakan salah satu unsur di dalam pengembangan karyawan, dengan ditingkatkannya pengetahuan dan keterampilan karyawan diharapkan program pelatiham dapat meningkatkan pula prestasi kerja karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi perusahaan.
Program pelatihan pada PT. Hutama Karya dilaksanakan dengan metode on the job training yang dilaksanakan oleh perusahaan itu sendiri dan off the job training yang dilaksanakan oleh lembaga diklat di luar perusahaan. Pelatihan yang ada pada PT. Hutama Karya ini menggambarkan bahwa pelatihan mempunyai hubungan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan.
Adapun kendala yang dihadapi adalah masalah dana. Dana yang diperlukan tidaklah sedikit, karena kebutuhan – kebutuhan lainnya juga perlu dibiayai. Perusahaan mengatasinya dengan cara menyusun program secara sistematik yang di dasarkan pada analisa jabatan.